HATI HATI DI JALAN
By
Tulus
***************
Perjalanan membawamuBertemu denganku
Ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga
Seperti yang kau cari
Kukira kita asam dan garam
Dan kita bertemu di belanga
Kisah yang ternyata tak seindah itu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini kan mudah
Kau aku jadi kita
Kasih sayangmu membekas
Redam kini sudah
Pijar istimewa
Entah apa maksud dunia
Tentang ujung cerita
Kita tak bersama
Semoga rindu ini menghilang
Konon katanya waktu sembuhkan
Akan adakah lagi yang sepertimu
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini kan mudah
Kau aku jadi kita
Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku
Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira ini kan mudah
Kau aku jadi kita
Kukira kita akan bersama
Hati-hati di jalan
TEMAN PESTA
***************
di satu pesta tak ada yang datang
hanya kau sendirian
musik menghentak kamu kesepian
dan tak ada yang datang
hei huu hei huu hei huu
dimana temanmu, dimana duniamu (dimana)
yang selalu sejalan
tak semua seperti yang kau inginkan (inginkan)
coba kau ingat aku
aku jatuh cinta pada kekuranganmu
aku yang selalu punya waktu untukmu
(aku teman pestamu) ku ingin kau bahagia
(aku teman pestamu) ku ingin menghiburmu
(aku teman pestamu) berdansa menari kan ku lakukan
(aku cinta padamu) ku bisa kau andalkan
mungkin terdengar konyol
semua ku lakukan asalkan kau bahagia
dengar kau punya aku
pesta takkan selalu menyenangkan
beri ku kesempatan tuk membuktikan
aku teman pestamu, aku teman pestamu
aku teman pestamu, aku cinta padamu
(aku teman pestamu) ku ingin kau bahagia
(aku teman pestamu) ku ingin menghiburmu
(aku teman pestamu) berdansa menari kan ku lakukan
(aku cinta padamu) ku bisa kau andalkan
DIRI
***************
Hari ini kau berdamai dengan dirimu sendiriKau maafkan semua salahmu ampuni dirimu
Hari ini ajak lagi dirimu bicara mesra
Berjujurlah pada dirimu kau bisa percaya
Maafkan semua yang lalu
Ampuni hati kecilmu
Luka-luka hilanglah luka
Biar tenteram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bisikkanlah terima kasih pada diri sendiri
Hebat dia terus menjagamu dan sayangimu
Suarakan bilang padanya jangan paksakan apa pun
Suarakan ingatkan terus aku makna cukup
Luka-luka hilanglah luka
Biar senyum jadi senjata
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Bila lelah menepilah
Hayati alur napasmu
Luka-luka hilanglah luka
Biar tenteram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Luka-luka hilanglah luka
Biar tenteram yang berkuasa
Kau terlalu berharga untuk luka
Katakan pada dirimu
Semua baik-baik saja
Semua baik-baik saja
TUAN NONA KESEPIAN
***************
tuan kesepian, tak punya teman
hatinya rapuh tapi berlagak tangguh
nona tak berkawan, tak pernah rasakan cinta
sungguh pandai berkhayal, mimpi itu alamnya
mereka berdua bertemu di satu sudut taman kota
berkata tapi tak bicara, masing-masingnya menganalisa
(nona berkata)
tuan apa yang salah padamu
mengapa wajahmu ada seribu
tuan apa yang salah padamu
seakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)
nona apa yang salah padamu
apa enaknya tenggelam dalam khayal
nona apa yang salah padamu
kau tahu ku tak punya hati
kau masih saja menanti
(nona berkata)
tuan apa yang salah padamu
mengapa wajahmu ada seribu
tuan apa yang salah padamu
seakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)
nona apa yang salah padamu
apa enaknya tenggelam dalam khayal
nona apa yang salah padamu
kau tahu ku tak punya hati
kau masih saja menanti
mereka terlarut dalam ego
hati tertutup terdengar kataku
berkata tapi tak berkaca
semua orang hanya angin lalu
nona jatuh cinta pada tuan
tuan menunggu yang lain
nona tak peduli walau tuan
tak pernah peduli sekitarnya
nona jatuh cinta pada tuan
tuan menunggu yang lain
nona tak peduli walau tuan
tak pernah peduli sekitarnya
DIORAMA
***************
aku patung, mereka patung
cangkir teh hangat namun kaku dan dingin
meja-meja kayu mengkilap
wajahmu dibasahi air mata yang dilukis
tubuh kaku tidak bergerak
ingin hapus air matamu tapi aku tak bisa
patung-patung kayu mengkilap
pikiran mereka kosong memikul peran
harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia
tapi kita dalam diorama
harusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarah
tapi kita dalam diorama
diorama, diorama
sakit hatimu karena aku
sakit membekas dalam, jadi bagian sejarah
tak ada kesempatan untuk berkilah
untuk selamanya masa itu menguasaimu
harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia
tapi kita dalam diorama
harusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarah
tapi kita dalam diorama
diorama
harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia
tapi kita dalam diorama
harusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarah
tapi kita dalam diorama
diorama, diorama
JATUH CINTA
***************
seolah dia menari di mataku
melekat di kulitku, di hatiku
apa yang kini harus ku lakukan
wajahnya selalu ada di pikiran
ooo tiba-tiba aku suka
senyumnya selalu terbayang-bayang
caranya bicara ooo aku suka
dia punya semua pesona
dia punya semua yang ku damba
sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
senyumnya selalu terbayang-bayang
caranya bicara ooo aku suka
dia punya semua pesona
dia punya semua yang ku damba
sosok yang cantik anggun menarik gerak menawan
tutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
seolah dia menari di mataku
melekat di kulitku, di hatiku
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia
(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna
seolah dia menari di mataku